Kamis, 28 Maret 2013

Ternyata aku, kamu, dan kita..

Diposting oleh Annisa di 04.10 0 komentar
Aku..
Tak pernah sejahat itu pada orang. Terutama mereka. Tapi kenapa kamu? Setega itu padaku? Berulang kali aku percaya, berulang kali ku maafkan. Kupikir kamu memang berubah. Sejahat itu kah perlakuanmu padaku?
Aku..
Tak pernah menjahatimu seperti itu :) walaupun aku sering berkata "ih cowok itu ganteng ya, aku suka sama mas a, mas b" tapi semata-mata itu hanya canda belaka. Aku hanya bisa tersenyum disini melihat kelakuan kecilmu itu :) apakah aku pantas memaafkanmu? Kamu yang tau jawabannya.

Kamu..
Apa pernah berfikir sedikit saja tentangku? Oke, mungkin aku egois, jutek, cuek, dan mungkin kasar :) tapi apa pantas kamu balas seperti itu? Apa pantas, sifat dibalas dengan perasaan?
Kamu..
Apa pernah berfikir? Jika itu terjadi pada mamamu, yang telah berjuang melahirkan hingga membesarkanmu dengan penuh cinta kasih, apa perasaanmu? Masih tidak perduli?

Kita..
Mungkin sudah di takdirkan tak akan bersatu, sekeras apapun kamu atau aku pertahankan, Tuhan tau yang terbaik untuk kita :) Jodoh tak selamanya yang seumuran, tetapi bisa saja yang lebih muda darimu, Mas
Kita..
Mungkin hanya digariskan seperti ini. Sudah jalannya kita seperti ini, garis ini tak pernah bisa diubah kecuali Tuhan yang menghapus garis ini perlahan

Dedicated To You K.A.R
I wrote this with "full" of smile :-)

Rabu, 20 Maret 2013

Hidupmu, Terlalu Banyak Air Mata!

Diposting oleh Annisa di 01.07 0 komentar
Apa pantas kau menangisi yang bahkan belum jadi milikmu secara sah? Apa pantas kamu menangisinya dibandingkan kamu menangisi kedua orang tuamu? Siapa dia? Hingga kau rela menangisinya. Tuhan? Kakak? Adik? Om? Paman? Dan bahkan ia menuntutmu dalam banyak hal!
Jika kamu pergi suatu saat nanti, belum tentu ia akan mengejarmu. Ia, pasti lebih memilih mengejar cita-citanya daripada mengejarmu. Kau menyayanginya, tapi apakah ia juga? Sama sepertimu? Ia berbeda dari kebanyakan lelaki yang pernah dekat denganmu bahkan pernah menjadi separuh bagian hidupmu. Ia begitu karna Ia sudah biasa dan sudah mengerti dalam hal berpacaran. Sedangkan kau? Tidak. Kau terlalu polos bagi orang sepertinya. Pacaranpun kau baru sekali? Itupun tak nyata. Tertawalah ia ketika membaca ini. Ia hanya tak sadar, orang yang "katanya" ia sayang, belum mengerti apa arti pacaran yang sesungguhnya tapi

Rabu, 13 Maret 2013

Kesalahanku...

Diposting oleh Annisa di 07.48 0 komentar
Langit merah, terpaksa menutup aktivitasku saat itu. Aku masuk kekamar kemudian mengambil handphone kesayanganku. Entah apa yang memulai hingga kita bertengkar hebat. Aku masih mengingatnya. Aku memutuskanmu dan merubah status menjadi available. Pada saat yang sama, kau pun merubah status itu menjadi busy. Entah aku bingung harus seperti apa perasaanku bimbang tak karuan pada saat itu; Galau. Ya, kurang lebih namanya Galau. Banyak yang kau tak tahu sayang. Aku menangisimu tiga hari hingga mataku sembab dan tak berani keluar kamar. Tapi, apa kamu pernah merasakan rasa sesak yang ku alami, Mas? Apa kamu pernah memikirkan apa yang kurasa? Saat itu aku down. Tak ada sesuatu hal yang menarik hatiku untuk kukerjakan, termasuk belajar. Aku selalu kepikiran tentang kamu; Bagaimana keadaanmu, apakah kamu sudah makan? Tapi aku merasa, aku bukan siapa-siapa, jadi untuk apa begitu? Bertanya "udah makan belum?" Karna itu bukan hakku.

Singkat cerita, kita ujian praktek berenang bersama. Salah seorang sahabatmu berkata

Quality Time

Diposting oleh Annisa di 07.21 0 komentar
Selamat malam, sayangku yang jauh disana terpisah jarak berpuluh mil. Walaupun jarak kita tak sejauh Los Angeles dan Canada, tetapi aku merasa jauh darimu, entah mengapa... Sayang, apa kamu pernah berfikir kita tak punya waktu cukup untuk bercanda tawa? Bermesraan? Dan lain sebagainya? Entah karna aku yang belum coba berubah atau memang ini keadaan yang harus kita tempuh.
Otakku kembali bereaksi ke masa-masa awal kita berpacaran; ketika kau menjemputku. Sayang, kamu tau nggak? Dibalik kata "Nggak usah, aku bisa naik motor sendiri.." tersimpan kata "Iya sayang, aku mau banget kamu jemput. Bangett" ketika lidahmu menawariku untuk sekedarya menumpang diatas kendaraan hebatmu.

Sayang, aku sungguh bahagia. Sungguh. Ketika aku berada satu motor denganmu. Hatiku rasanya berbunga-bunga dan mungkin kamu tak mengetahuinya, sayang. Muramku yang tadinya menggelayuti otak seketika sirna ketika kau ajak berbicara; Quality time kita. Aku hanya berharap malam itu tak akan pernah berakhir cepat, karna aku masih merindukanmu, RINDU! Kadang, kita berbicara sekenanya. Walaupun berjuta kata sudah kusiapkan sejak lama sebelum kau menjemputku, tapi tiba-tiba jutaan kata itu hilang dan sirna begitu saja kala ku pandangi raut wajahmu. Jika kau bertanya padaku apa perasaanku saat itu? Senang? Salah! Karna perasaanku saat itu melebihi dari sekedar senang.

Motor matic merah kebanggaanmu itu menjadi saksi bisu, telah banyak wanita yang kau tumpangi. Tapi aku tak pernah memikirkan banyak wanitamu dulu. Aku hanya memikirkan Kita; bagaimana kita di masa depan., apakah kamu masih denganku? Ataukah aku pergi dengan yang lain? Dan apakah kita masih bisa seperti ini? Menunggangi kendaraan kesayanganmu yang pernah menjadi tumpangan banyak wanita lain selain aku? Lewat ini aku hanya ingin menyampaikan, aku sungguh bahagia bisa bersamamu. Bersamamu, berboncengan membuat aku lupa dengan kesedihan, kemarahan, dan semua yang menjadi problematika.

I love you so much

Kamis, 07 Maret 2013

Terpaut masa lalu

Diposting oleh Annisa di 21.00 0 komentar
Aku menulis ini, bersama setumpuk berkas-berkas menggelikan didalam otakku. Ya! Apalagi kalau bukan masalalumu? Banyak hal yang tidak ku ketahui tentangmu. Banyak hal yang masih perlu ku pahami tentangmu. Aku mencoba untuk membuka pikiranku yang masih terbelenggu bayang-bayang itu.
Masihkah kau seperti yang dulu?

Tak pernah hilang dalam memori ingatanku. -bekas pacarmu- apa aku seharusnya tidak perduli dengan itu? Bagaimana bisa? Seperti apa caranya jika mereka masih terus mengintai hidupku? Dunia tak selebar yang ku kira. Dimana pun, dalam hal apapun, kapanpun, selalu kutemui bekas pacarmu. Jika kamu jadi aku, apa yang akan kamu lakukan, Mas..

Tanganku gemetar, ketika aku mulai merasakan amarah yang sangat dalam. Begitupun ketika sekelebat bayangan masalalumu tiba-tiba datang menghampiriku yang sedang kosong. Apa salahku? Kenapa mereka selalu berputar-putar dalam ingatanku? Aku ingin bahagia, tanpa melihat siapa kamu di masalalu, aku ingin bahagia tanpa ada bayangan mengerikan itu.

Aku tau, aku tak sepantasnya dekat apalagi berpacaran denganmu. Aku, dengan sedikit kelebihanku, berbeda dari mereka yang pernah 'ada' didalam hidupmu. Ya! Mereka yang

Katanya Sayang? Nyatanya...

Diposting oleh Annisa di 04.17 0 komentar
Berbicara masalah hati, kita sama-sama saling mempunyai hati kan Mas? Tapi kenapa sepertinya hati kita tak bisa disatukan?
Egomu terlalu besar. Aku memang egois, tapi setidaknya aku masih mendengarkanmu berbicara. Apa kamu seperti itu?
Mas,
Setiap orang diajarkan untuk berperilaku sabar. Walaupun mungkin kamu tak sesabar orang Jawa, tapi aku akan tetap sayang. Aku buktinya bisa sabar. Menunggumu dari dulu. Apa pernah kamu merasakan menunggu seseorang yang kamu sayang putus dari pacarnya? :') Mengingat keadaan dulu, miris.
Mas,
Apa ini yang kamu namakan "sabar"? Jika kamu memang betul-betul sayang, kamu pasti bisa menerima apa adanya. Atau setidaknya kamu akan sabar menunggu perubahanku. Berubah itu membutuhkan waktu lama. Bantu Mas... Bukan hanya bisa mendesak terus dan terus:') mana bantuan itu? Apa ada?:')
Mas,
Jangan meninggalkanmu? Selama aku masih sayang, aku tak akan pernah meninggalkan orang yang ku sayang. Tapi apa aku mampu bertahan dalam keadaan seperti ini? Selalu saja bersitegang karna hal-hal yang tak ada di logika. Jika suatu saat nanti kita mampu hingga LDR, apa kamu masih menuntutku ini-itu?:')
Mas,
Aku tak butuh orang perfect. Yang aku butuh hanya seseorang yang mampu menerimaku apa adanya. Sikap, Sifat. Aku memang pemalu. Tolong terima itu. Bukannya orang sayang mampu menerima itu?:')
Mas,
Aku hanya ingin kamu jadi yang terakhir. Tapi jika semua seperti ini, apa masih mungkin mimpiku bisa berlanjut? Teoriku tentang 'Jodoh harus se-suku' sepertinya bakal nyata, Mas...

Really, I miss you..
 

Annisa Okta's Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting