Kita memang belum terlalu kenal satu sama lain, tapi hatiku seolah merasa kamu yang terbaik dari semuanya. Seiman, baik, belum lagi mereka berkata kamu setia. Siapa yang tak mau denganmu?
Walaupun kita bahkan belum pernah bertemu, tapi aku yakin padamu. Terlihat santunnya kata-katamu yang mewakili perasaanmu pada perbincangan kita di sore itu; Aku menyukaimu. Seiring berjalannya waktu, giatmu menghubungiku makin terlihat jelas ketika kamu meminta nomor handphoneku. Aku tak lantas begitu saja memberikannya karna aku takut, bukan kamu yang sebenarnya yang sedang menghubungiku ini.
Berhari-hari kita tak bersua, entah ada apa tapi aku merasakannya; Kangen. Esoknya ketika aku kembali, kamu langsung menghubungiku. Terlihat dari gaya bicaramu, kamu khawatir aku hilang dan tak kembali. Bahkan kamu sempat bertanya pada sahabatku yang sekaligus pernah menjadi bagian dalam hidupmu; Kemanakah aku pergi?