Entah sudah
berapa lembar kertas yang kuhabiskan untuk mendeskripsikan dirimu. Entah sudah
berapa banyak tinta yang habis untuk mengurai jejak hidupmu. Entah sudah berapa
banyak cerita tentangmu yang telah aku tulis. Tapi, kamu tak pernah menyadari
itu. Kamu asik dengan duniamu yang baru. Aku mulai menaruh harapan setelah
beberapa hari mengenalmu. Bayang-bayangmu tak pernah mau hilang dari ingatanku.
Wajahmu terlalu akrab didalam otakku. Semua berubah untuk beberapa saat waktu.
Setelah itu kau pergi. Kau kadang datang ketika kau ingin lalu kau pergi lagi.
Setelah itu kau datang lagi yang ku pikir akan membawa kabar bahagia. Nyatanya
aku salah. Kau malah membawa kabar yang terlalu indah untuk hidupku. Lalu kau
pergi lagi untuk sementara waktu. Pada masa itu, aku mulai berfikir “untuk apa aku marah pada orang yang ku
sayang?” . Kita bertemu lagi dalam maya. Ku ungkapkan semua isi hati dan
harapanku. Aku hanya berharap, semua akan berubah seperti saat pertama kita
kenal. Nyatanya sirna. Tulisan-tulisan itu hanya pajangan untukmu. Tak ada
respon baik darimu. Bodohnya aku selalu mengintil kehidupanmu. Menanyakan pada
setiap orang yang mengenalmu. Apa kabarnya kamu pagi ini, dengan siapa kamu
sekarang. Aku rela menunggumu. Menunggu hingga urusanmu selesai dengannya.
Nyatanya yang kudapat hanya nol besar. Semuanya sia-sia. Kamu tau kenapa aku
bisa sebodoh ini? Karna hanya kamu satu-satunya orang aneh yang pernah datang
dan pergi ke dalam hidupku. Karna hanya kamu satu-satunya laki-laki yang seenak
jidat menghubungiku. Kamu aneh, aku suka. Kamu gila, aku sayang. Tapi sekali
lagi; aku terlalu bodoh.
Mungkin nanti,
kau akan mengerti rasanya seperti ini. Pahit ketika kau masih mengharapkan
seseorang dari kejauhan. Tak pernah direspon segala niat baikmu untuk
menunjukkan sesuatu. Semua pasti berbalas. Entah hal jahat maupun baik. Entah
indah maupun buruk. Cepat atau lambat kau akan tau siapa yang pernah
membuntutimu sejauh ini. Dan suatu saat, kau akan mengerti rasanya kelelahan
melihat seseorang yang kau harapkan malah merindukan orang lain dari kejauhan.
Selamat, semoga kau bahagia.
Ini Untuk Kamu...
Dwi! (yang nama lengkapnya terdiri dari 3 kalimat)