Banyak waktu yang kita
buang bersama. Kita banyak melewati waktu-waktu itu dengan canda, tawa, amarah,
tangis. Seolah dunia memihak pada kita. Ketika hatiku dipermainkan, apakah itu
masih termaafkan?
Ya,
karna aku menyayangimu.
Banyak
hal yang tak kutemukan ada pada dirimu. Semua kesamaan hampir seimbang,
terkecuali agama. Yang tak dapat kita satukan. Kau datang disaat semua terasa
hampa, kau datang seolah mengubah suasana hatiku. Yang kosong menjadi terisi,
yang hitam menjadi berwarna.
Ketika
ku ulang kembali kenangan kita yang masih tersimpan rapi dalam kotak masuk
perpesananku, otakku tiba-tiba bergejolak. “Apakah disana kamu menghubungi yang
lain?”
Aku tau pertanyaan itu
sungguh tak pantas ku lontarkan mengingat kau sedang berada dimana. Tapi, boleh
sesekali aku memikirkan itu, kan? Mengingat siapa dirimu sebelumnya?
Aku
kembali ke kota ini berharap tak akan menumpahkan sedikitpun air mata untukmu.
Tapi apa daya kekuatan hati tak lebih besar daripada pikiranku.